Tren Desain Biophilic untuk Rumah Anda
April 15, 2022
Desain biophilic menjadi tren desain tahun 2022. Munculnya arsitektur dengan sentuhan elemen alam seperti kayu, tanaman, dan air mengalir menjadi bukti tren tersebut. Tulisan ini akan membahas mengenai desain biophilic dan mengapa desain tersebut baik untuk diterapkan di rumah anda.
Definisi Desain Biophilic
Source: Unplash
Biophilia dapat diterjemahkan menjadi “cinta kehidupan”. Secara alamiah, manusia menyukai alam dan ingin mendekatkan diri padanya. Pemahaman biophilia tersebut menjadi dasar dari desain dan arsitektur biophilic yang mengaplikasikan elemen-elemen alam untuk memunculkan efek-efek positif pada tubuh dan pikiran manusia.
Berkebalikan dengan elemen alam yang hijau dan menyegarkan, elemen bangunan buatan manusia, seperti semen, besi, bata, dan beton berwarna kelabu dan membosankan. Kebosanan tersebut berkembang menjadi kelelahan tubuh dan mental manusia. Hal ini paling terlihat pada orang-orang yang tinggal atau bekerja di sebuah bangunan yang sepenuhnya menggunakan elemen desain dan arsitektur buatan manusia.
Meski berfokus pada penggunaan elemen alam, desain ini sendiri tak sepenuhnya wajib menggunakan elemen organik atau yang berasal dari alam. Imitasi warna dan bentuk-bentuk alam juga dapat memunculkan efek yang serupa pada manusia.
Keuntungan Menggunakan Desain Biophilic
Munculnya desain biophilic sebagai tren desain 2022 bukan tanpa alasan. Desain ini tak hanya menonjolkan keindahan, tapi juga berbagai efek positif lainnya.
1. Elemen biophilic dapat melembapkan udara
Mendekorasi ruangan dengan tanaman hijau tak sekedar menambah kecantikan visual, namun juga menambah kelembapan sebuah ruangan. Karena tanaman menggunakan karbon dioksida untuk membentuk oksigen, uap air yang turut terbentuk dari proses tersebut akan menyatu dengan udara sekitar dan melembapkannya. Hal ini baik untuk kesehatan pernapasan dan kulit manusia pada umumnya.
2. Elemen biophilic mengurangi tekanan fisik dan batin manusia
Temuan para peneliti menyebutkan bahwa elemen biophilic berpengaruh positif terhadap tubuh. Semakin banyak elemen biophilic yang digunakan dalam sebuah ruangan, semakin kecil pula tingkatan stres yang dialami oleh orang-orang yang biasa hidup dan/atau bekerja di dalamnya. Efek ini ditimbulkan oleh seluruh jenis elemen biophilic, seperti lantai atau dinding kayu, tanaman hijau, air mengalir, udara segar, dan cahaya matahari alami.
Kita dapat menyimpulkan bahwa desain ini menjadi tren bukan hanya karena keindahannya, namun juga karena fungsinya dalam mendukung kegiatan manusia sehari-hari.
Bagaimana, sudah tertarik untuk menggunakan desain biophilic?
References:
https://www.metropolismag.com/architecture/what-is-and-is-not-biophilic-design/
https://www.chapmantaylor.com/insights/the-importance-of-biophilic-design